Senin, 18 Desember 2017

Pilih Kosmetik Bebas Alergi

PILIH KOSMETIK BEBAS ALERGI


Mungkin anda pernah mengalami alergi karena berbagai produk kosmetik untuk make-up. Kulit terasa merah, gatal, atau kering. Namun, tak hanya produk kosmetik jenis itu yang bisa menimbulkan alergi.
Produk sehari-hari seperti sabun, pasta gigi, lipstick, bedak, shampoo atau barang-barang toiletries lainnya pun tak lolos dari kemungkinan membuat tubuh kita alergi.
Kosmetik bukan Cuma lipstick, foundation, blush on, atau pernak-pernik perlengkapan rias untuk wanita, namun juga termasuk shampoo, deodorant , pelembab, krim, dan parfum.
Singkat kata, segala jenis produk perawatan diri.
Yang menjadi pertanyaan, apakah semua produk ini dijaminaman atau lambat laun akan menggerogoti kesehatan kita?

Iritasi dan alergi

Walaupun selama ini belum pernah ada laporan mengenai kasus infeksi serius akibat pemakaian produk kosmetik, tetapi semua orang sebenarnya mempunyai kemungkinan untuk mengalaminya.
Bahkan, tidak tertutup kemumgkinan, seseorang baru mengalami efek samping dari produk kosmetik yang telah dia pakai bertahun-tahun lamanya.
Jumlah kasus alergi terhadap produk kosmetik dalam masyarakat memang belum diketahui secara pasti, demikian menurut Dr. Lonabel Encarnacion,M.D., F.P.D.S, dokter spesialis kulit dari Filipina. Semakin sering seseorang menggunakan kosmetik, semakin besar pula kemungkinan ia mengalami efek samping. Efek samping akibat kosmetik seringkali berupa kelainan kulit, terutama dermatitis iritasi (Irritant Contact Dermatitis/ICD) 
dan dermatitis alergi (Allergic Contact Dermatitis/ACD).
Menurut National Skin Center di Singapura, gejala ICD adalah : kulit terasa panas, seperti tersengat (nyeri), gatal, kemerahan, bersisik, dan terkelupas.
 ACD lebih jarang terjadi dibandingkan ICD, walaupun keduanya sukar dibedakan jika dilihat berdasarkan ruam (bercak kemerahan pada kulit)nya saja. 
Gejala ACD biasanya timbul setelah beberapa hari, bukan mendadak. Biasanya meliputi : gatal, kemerahan, bengkak, atau bisul kecil-kecil berisi cairan pada kulit. 
Produk kosmetik yang biasanya menyebabkan iritasi kulit :
· Cleanser (pembersih)
· Toner
· Astringent dan produk perawatan kulit
· Sabun mandi
· Detergen
· Antiperspirant
· Kosmetik untuk mata
· Moisturizer (pelembab)
· Permanent hair-waving solution (cairan untuk mempertahankan rambut ikal)
· Shampoo

Apa Penyebabnya??

Penyebab terpenting dari alergi kosmetik, menurut American Academyof Dermatology (AAD), yaitu zat pewangi (fragrance). 
Ada lebih dari lima ribu jenis fragrance yang digunakan untuk produk parfum dan cologne. Produk-produk perawatan kulit , sabun, shampoo, lipstick, krim tabir surya, dan lotion yang juga mengandung fragrance. 
Bahkan, Dr. Lonabel mengatakan bahwa selain alergi, fragrance juga bisa menyebabkan perubahan warna kulit. 
Jenis-jenis fragrance yang perlu diwaspadai karena sering menimbulkan reaksi alergi adalah isoeugenol, eugenol, oak moss absolute, cinnamic aldehyde dan hydroxycitronellal.
Para ahli spesialis kulit menyatakan bahwa produk-produk yang mencantumkan label “fragrance-free”, tidak selalu berarti 100 persen non parfum. 
Menurut AAD, beberapa produk kosmetik tertentu mungkinperlu menambahkan suatu fragrance untuk menyamarkan bau zat kimia yang terkandung didalamnya. 
Penyebab kedua (alergi pada kulit) yaitu zat pengawet.ironisnya, zat pengawet ini sebenarnya dimaksudkan untuk mencegah timbulnya bakteri dan jamur, 
serta kerusakan pada produk kosmetik akibat pemaparan oksigen dan cahaya matahari. Dalam setiap kosmetik yang mengandung air didapati sedikitnya satu macam zat pengawet.
Resiko terjadinya iritasi kulit akibat zat pengawet masih jauh lebih kecil dibandingkan jika kita menggunakan produk kosmetik yang sudah terkontaminasi. 
Itulah sebabnya mengapa hanya sedikit sekali produk kosmetik yang benar-benar “bebas zat pengawet”. 
Untungnya, individu yang alergi terhadap salah satu zat pengawet tertentu, biasanya aman-aman saja jika menggunakan jenis (zat pengawet) lainnya.Contoh-contoh zat pengawet yang biasa digunakan dalam produk kosmetik, antara lain: paraben, imidazolidinyl urea,Quaternium-15, DMDM hydantoin, phenoxyethanol, methylchloroiso-thiazolinone, dan formaldehyde. 
 Paraphenylenediamine atau pewarna rambut dapat menyebabkan pembengkakan wajah satu atau dua hari setelah pengecatan rambut.
 “Amonium persulfat pada pewarna rambut yang berfungsi untuk mempercepat proses pewarnaan rambut dilaporkan telah menyebabkan biduran dan asma,” jelas Encarnacion.
Menurut badan pengawasan makanan dan obat Amerika Serikat , (FDA), sebenarnya tidak ada jaminan bahwa suatu produk kosmetik tidak akan menimbulkan reaksi alergi terhadap pemakainya. 
Demiakian pula halnya dengan produk kosmetik yang terbuat  dari bahan-bahan alami. Kenyataanya kata Encarnacion , produk kosmetik alamiah – yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan-  juga bisa menyebabkan alergi, terutama ACD.
Kosmetik “bebas-alkohol” (yang dimaksud: etil alkohol) mungkin saja mengandung cetyl, stearyl, cetearyl, atau lanolin, yang sebenarnya termasuk jenis alcohol lemak (fatty-alcohol). Juga produk yang diberi label “dermatologist-test”, “sensitivity-test”, “allergy-tested”, atau “non-irritating”, tidak dijamin bebas reaksi kulit.

Cara perlindungan terbaik

Pencegahan adalah kunci menghindari terjadinya alergi terhadap kosmetik. Berikut tips untuk meminimalkan kemungkinan alergi karena kosmetik:
Ø Jika kulit anda mengalami ruam (bercak-bercak kemerahan), jangan memakai kosmetik apapun sampai diketahui penyebabnya.
Ø Ingatlah, bahwa faktor penyebab alregi tak mudah dilakukan karena hamper semua orang menggunakan produk kosmetik. Seseorang bisa saja mengalami alergi setelah berpelukan dengan orang lain yang menggunakan  kosmetik tertentu (misalnya: after-shave lotion). Sebaiknya anda pun mengingat-ingat kembali kebiasaan atau kegiatan anda sebelumnya. 
Ø Waspadai bagian tubuh  yang sering terserang alergi kosmetik yaitu wajah, leher, telinga, dan kelopak mata, karena kulit pada daerah ini sangat tipis sehingga mudah teriritasi dan mudah dimasuki oleh zat penyebab alergi (allergen).
Ø Sebelum memilih produk kosmetik tertentu,bacalah label kemasannya dengan teliti untuk mengetahui zat-zat apa saja yang terkandung didalamnya. Sayangnya, jenis-jenis zat yang tertera dilabel sulit dimengerti karena terasa ‘ sangat asing’ bagi kita, sebagai konsumen.
Ø Tindakan terbaik yang dapat dilakukan untuk melindungi diri terhadap resiko alerg kosmetik yaitu perbanyak ilmu tentangnya. Jangan ragu bertanya pada dokter mengenai jenis , fungsi, dan efek samping zat-zat dalam kosmetik yang anda gunakan. Atau, rajin mambaca majalah atau buku tentang kosmetik dan kesehatan. 
Kosmetik digunakan untuk sehat dan tampil lebih baik. Tentu saja artinya, anda pun tak jadi alergi karenanya.(sumber: Ibu dan Balita edisi khusus 2009)

Minggu, 03 Desember 2017

Lagi lagi AKFAR THERESIANA

Terima kasih yang telah bergabung dengan blog saya. Saya salah satu mahasiswa Akademi Farmasi Theresiana (Akfar) Semarang angkatan 2016/2017. Saya memilih  kelas progsus (program khusus) sore, saya senang kuliah di akfar theresiana  karena jam kuliah sore ini sangat sesuai untuk karyawan, kami kuliah seminggu 3 kali, walaupun terkadang mata kuliah yang kami dapat sangat membebani , tetapi saya tetap semangat menyelesaikan program D3 di Akfar Theresiana Semarang.
Akademi Farmasi Theresiana merupakan akademi farmasi di Semarang yang mempunyai visi menjadi Perguruan Tinggi Katolik penghasil Ahli Madya Farmasi yang kompeten dan berdedikasi, yang mampu bersaing di ASEAN pada tahun 2022.
Bagi yang ingin melanjutkan pendidikan ke tingkat D3 farmasi, tidak  salah lagi bila memilih Akfar Theresiana,,

Sabtu, 02 Desember 2017

masih tentang AKFAR THERESIANA,,,

Akademi Farmasi Theresiana Semarang merupakan salah satu Perguruan Tinggi swasta di Indonesia yang berbentuk Akademi, dikelola oleh dikti dan termasuk kedalam kopertis wilayah 6. Kampus ini telah berdiri sejak Agustus 2007 dengan Nomor SK PT 2495DTK-IV2009 dan Tanggal SK PT 12 Juni 2009, Akademi ini beralamat di Jalan Gajah Mada No 91 Semarang, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia.
Pada tanggal 7 Maret 2011 mendapat pengakuan status terakreditasi strata B dari Kementrian Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia kesehatan. Akademi Farmasi Theresiana Semarang sampai saat ini dapat melaksanakan proses belajar mengajar secara mandiri. dengan didukung fasilitas yang lengkap dan terus ditambahkan sesuai dengan perkembangan zaman serta didukung oleh tenaga pengajar yang kompenten dibidangnya, akan menjamin kualitas dari lulusan yang tela dihasilkan oleh Akademi Farmasi Theresiana.
Jadi,,, jangan ragu lagi untuk belajar di Akademi Farmasi Theresiana Semarang.